Minggu, 29 April 2012

BERTENGKAR

Bisa dimaklumi mengapa orang sering bertengkar 
walaupun masih berbicara hal yang tidak urgen. 
Terkadang bercanda saja sudah bisa bertengkar 
apalagi ribut soal hal yang sangat prinsipil 
yaitu persoalan agama. 

Sebenarnya bolehkah kita bertengkar dalam tinjauan Agama Islam ?. 
Bagaimana pandangan kita tentang prilaku Bertengkar ?

Dalam pergaulan tidak jarang kita tidak sependapat dengan orang lain, 
dia punya pandangan begitupun dengan kita. 
Kata tidak sependapat bisa saja itu soal tinjauan belaka pada satu persoalan. 
Bisa juga karena wawasan ilmu yang berbeda, 
bisa juga karena motivasinya yang berlainan 
dan bisa pula hanya karena isme/dengki dan lain-lainnya. 

Jadi Sebenarnya tengkar itu dilatar belakangi oleh kurang lebih semua alasan tersebut diatas.


Tengkar dengan latarbelakang tinjauan berbeda adalah seperti contoh kalimat : Ari bertanya "bagaimana pendapatmu tentang gajah itu ? ,  Saga menjawab : besar sekali ya badannya. Ari menimpali : kalau aku malah lucu. Kata Saga : lho kok bisa lucu, lucu yang bagaimana,  Ri ?. Jawab Ari : Lucunya karena takut semut, besar tapi takut yang kecil, hahahaha " katanya sambil tertawa.

Apa dialog diatas yang masing masing jawabannya sangat tidak sama, lantas mereka bertengkar ? tidakkan.
Tengkar dengan latar belakang wawasan yang berbeda adalah seperti contoh kalimat : dunia itu penting bung ?, tidak penting kalau malah jungkir ke neraka. lho kok bisa begitu ? ya iyalah orang dunianya diperoleh dari yang haram, kalaupun halal hanyalah untuk melampiaskan hawa nafsu belaka. Dunia itu untuk mempermudah, tapi bisa mempermudah orang masuk neraka kan ? dan bisa juga mempermudah orang masuk syurga. sekarang apa dunia kita sejalan dengan Tuhan  dan Nabi-Nya ?. Emmmmm ? renung nya.

Apa kedua orang itu akan bertengkar juga ? tidak, walau satu orang terobsesi dunia, sedang yang lain terobsesi dayaguna tapi tak membuat mereka bertengkar, apalagi sampai bermusuhan.



Tengkar  yang dilatar belakangi oleh motivasi yang  berbeda  
seperti:  ayo ikut kamilah, gabung bersama kami, hasilnya Oke, dan tak ada ruginya. 
Datang temannya : dia pun ingin jualan juga : ayo-ayo kesini, murah- murah, kualitas Barat harga timur. Masing-masing  menawarkan jualannya, 
pembelinya itu-itu juga. bagaimana ??bersaing kan ? pasti. 
Terus apakah mereka bertengkar  face to face ? tidak. 
Tapi bisa main belakangkan ? (Fitnah). Kalau begitu, itu namanya sudah dengki. 
Fitnah itu pengecut orangnya, tidak gentle dan cenderung perempuan.

Dari sekian banyak tengkar yang ada "motivasi yang beragam itulah yang paling berbahaya" karena bisa memunculkan banyak trik, intrik dan politik.



Bagaimana Tuntunan Nabi dalam hal ini ?

Jauh sebelumnya, Nabi pernah marah besar
hanya karena sahabat bertengkar (Abu Darda, Abu Umamah, wailah bin Al-Asfa dan Anas bin malik), apalagi dalam persoalan Agama.

Seraya Nabi Bersabda : Tenanglah Wahai Ummat Muhammad ! sesungguhnya rusaknya ummat sebelum kamu tidak lain adalah gara-gara ini. Janganlah bertengkar. Karena orang yang bertengkar itu benar-benar lengkaplah kerugiannya.

Janganlah bertengkar. cukup dosanya bila kamu bertengkar. 
Janganlah bertengkar , karena orang yang bertengkar 
takkan aku beri syafa'at pada hari kiamat.



Janganlah bertengkar
karena aku jamin dia mendapat tiga buah rumah di syurga :
ditaman, ditengahnya dan diatasnya
bagi orang yang meninggalkan pertengkaran,
sedang dia benar-benar meninggalkannya.

Jangan bertengkar, 
karena yang pertama-tama dilarang Tuhanku terhadap diriku selain penyembahan kepada patung ialah bertengkar. 

Sebab Bani Israil telah terpecah menjadi 71 golongan , dan Nasrani menjadi 72 golongan.
Mereka semua sesat kecuali golongan yang terbesar.

Sahabat bertanya : siapakah golongan yang terbesar itu ? Rosul menjawab : Orang yang menganut apa yang diyakini oleh ku dan sahabat-sahabatku,

yaitu orang yang tidak bertengkar mengenai Agama Allah, 
dan tidak mengkafirkan seorang pun yang meyakini Ke-EsaanNya 
atas suatu dosa yang bisa dia ampuni.

Selanjutnya Rosul bersabda : Sesungguhnya Agama Islam bermula sebagai sesuatu yang asing 
dan akan kembali sebagai sesuatu yang asing. 
Para sahabat bertanya : ya Rosulullah  lalu siapakah orang-orang yang asing itu ?

Rosul menjawab : Orang-orang yang melakukan perbaikan dikala rusaknya umat manusia, tidak bertengkar mengenai agama Allah dan tidak mengkafirkan orang yang meyakini Ke Esaan ALLAH  hanya karena melakukan dosa. (Hadit dhoif)


Berhentilah BERTENGKAR, hendaknya semua orang menyatakan keimanannya, 
berbeda bukan berarti salah, 
apalagi dicap sesat bahkan divonis kafir pula.



PESAN
Debat bukan untuk mencari musuh. 
Debat untuk menjernihkan kebenaran. 
Tapi jangan mengoyak rasa keadilan, 
sebab akan tampak kepincangan kebenaran. 

Menata silahkan ! tapi usahakan selembut mungkin.







Tidak ada komentar: